Keutamaan dan pengertian Haji mabrur

Dari sisi bahasa, Al Mabrur adalah isim maf’ul dari akar kata al birru. Al Birru itu artinya kebaikan Dengan demikian, Al Hajjul mabruru artinya haji yang diberikan kebaikan. Padangan para ulama, haji mabrur adalah haji yang dilaksanakan sesuai dengan aturan hukum syariat secara sempurna, yakni yang tidak dikotori dengan perbuatan dosa, banyak bersedekah pada fakir miskin, bagus ucapannya dan maqbul disisi Allah swt. Termasuk tanda haji mabrur setelah haji semakin baik dan tidak mengulangi dos dosanya, berikut sabda Rosulallah tentang keutamaan haji mabrur :


وَالحَجُّ المَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الجَنَّةُ

Tidak ada balasan yang pantas bagi haji mabrur selain surga”. (HR. al-Bukhari)

Ibnu hajar pakar hadits menjelaskan bahwa orang yang menndapatkan haji mabrur adalah orang yang di ampuni semua dosanya. Adapun tanda orang yang mendapat predikat haji mabrur.

Tanda Tanda Haji Mabrur

1.      Terbentuk akhlak terpuji dan tidak merasa lebih baik

Sebagaimana penjelasan imam al-Khawash yang dikutib al-Habib Abdurrahman al-Masyhur dalam kitab Bughyah al-Mustarsyidin:

 

قَالَ الْخَوَّاصُ رَحِمَهُ اللهُ مِنْ عَلَامَاتِ قَبُوْلِ حَجِّ الْعَبْدِ وَأَنَّهُ خُلِعَ عَلَيْهِ خِلْعَةَ الرِّضَا عَنْهُ أَنَّهُ يَرْجِعُ مِنَ الْحَجِّ وَهُوَ مُتَخَلِّقٌ بِالْأَخْلَاقِ الْمُحَمَّدِيَّةِ لَا يَكَادُ يَقَعُ فِيْ ذَنْبٍ وَلَا يَرَى نَفْسَهُ عَلَى أَحَدٍ مِنْ خَلْقِ اللهِ وَلَا يُزَاحِمُ عَلَى شَيْئٍ مِنْ أُمُوْرِ الدُّنْيَا حَتَى يَمُوْتَ

Imam al-Khawash berkata, di antara tanda-tanda seseorang yang ibadah hajinya diterima ialah bahwa dirinya telah membuka pintu ridho, sehingga ia kembali (dari haji) dengan memiliki perilaku terpuji, tidak mudah melakukan dosa, tidak menganggap dirinya lebih baik atas makhluk Allah yang lain, dan tidak berlomba-lomba dalam urusan dunia sampai ia meninggal dunia.

2.      Haji tanpa ada riya (pamer) dan tidak diiringi maksiyat

Haji mabrur adalah haji yang tidak ada riya, haji yang tidak diiringi kemaksiatan. Jika kita cermati dengan seksama maka pendapat ketiga dan keempat ini pada dasarnya sudah tercakup dalam pendapat sebelumnya.

وَقِيلَ هُوَ الَّذِي لَا رِيَاءَ فِيهِ وَقِيلَ : هُوَ الَّذِي لَا يَتَعَقَّبهُ مَعْصِيَةٌ وَهُمَا دَاخِلَانِ فِيمَا قَبْلهُمَا 

Artinya: Ada ulama yang mengatakan haji mabrur adalah haji yang tidak ada unsur riya di dalamnya. Ada lagi ulama yang mengatakan bahwa haji mabrur adalah yang tidak diiringi dengan kemaksiatan. Kedua pandangan ini masuk ke dalam kategori pandangan sebelumnya. (Jalaluddin as-Suyuthi, Syarhus Suyuthi li Sunan an-Nasa’i, )


3.      Ciri haji mabrur suka sodakoh dan menyebar kedamaian

Diantaranya ciri ciri haji mabrur adalah hadits riwayat Imam Ahmad dalam Musnad-nya berikut ini:

 

قالوا: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ؟ قال: "إِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ

Artinya, “Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian,’” (HR Ahmad). 

Anjuran agar mendapat haji mabrur

1.      Haji dengan biaya dan perbekalan kalal

2.      Memurniakan niat (niat mengharap ridho Allah)

3.      Menghindari perbuatan, perkataan kotor dan menghindari pertengkeran.

4.      Menghindari larangan saat ihram

Demikian tentang pengertian dan tanda tanda haji mabrur, terimkasih semoga bermanfaat